Showing posts with label Materi Adm Perkantoran. Show all posts
Showing posts with label Materi Adm Perkantoran. Show all posts

Tuesday, September 22, 2015

Contoh Bagan Penanganan Surat Masuk


Bagan penanganan surat masuk sistem kartu kendali

Keterangan:
  1. Petugas pos/kurir menyerahkan surat kepada penerima surat
  2. Penerima surat menyerahkan surat kepada pencatat surat untuk dibaca dan dicatat dalam KK rangkap tiga.
  3. Pencatat surat menerahkan surat beserta lembar KK II dan III kepada pengarah surat untuk diperiksa, dan mengambil KK I kemudian diserahkan kepenata arsip
  4. Pengarah surat memeriksa pengisian KK II dan III, menyimpan KK II sebagai kartu kontrol, dan menyerahkan surat beserta KK III kepada unit pengolah melalui TU unit pengolah/sekretaris
  5. TU unit pengolah/sekretaris memberi paraf pada kolom pengolah kemudian menyerahkan surat, dan KK III, beserta dua lembar disposisi kepada pimpinan. Jika surat sudah kembali dari pimpinan, KK III dan LD II disimpan, surat dan LD I deserahkan kepada pelaksana sesuai dengan disposisi pimpinan.
  6. Jika pelaksana sudah menyelesaikan surat sesuai dengan disposisi pimpinan, surat dan LD I diserahkan kepada TU unit pengolah/sekretaris untuk disimpan
  7. Jika surat sudah selesai diproses atau sudah inaktif, surat dan KK III di unit pengolah ditukar dengan KK II pada pangarah surat
  8. Pengarah surat selanjutnya memberikan surat dan KK III ke penata arsip untuk ditukar dengan KK I kemudian KK I disimpan pengarah surat.
Namun perlu diperhatikan bahwa tidak semua pengurusan surat masuk selalu menggunakan bagan seperti diatas, penggunaan bagan diatas diperuntukkan bagi kantor dengan tata persuratan yang banyak dan struktur organisasi yang kompleks.

Bagi perusahaan/instansi kecil menengah penanganan surat dapat hanya diurus oleh satu orang pegawai saja.

Semoga Bermanfaat....



Thursday, September 12, 2013

Korespondensi Bisnis

A.      PENGERTIAN KORESPONDENSI
Korespondensi berasal dari kata Correspondence (Inggris) atau Correspondentie (Belanda) yang berarti suatu kegiatan atau hubungan yang terjadi antara pihak-pihak terkait yang dilakukan dengan saling berkiriman surat.
Hubungan pihak-pihak yang terkait dalam bisnis biasanya bersifat resmi dan dilakukan dengan surat-menyurat. Oleh karena itu, korespondensi juga diartikan sebagai surat-menyurat.
Korespondensi dalam suatu kantor, instansi, atau organisasi dibagi menjadi dua, yakni:

Wednesday, September 11, 2013

Bab I MERENCANAKAN DAN MEMPERSIAPKAN RAPAT

A. PERSIAPAN RAPAT
Rapat adalah pertemuan antara sejumlah orang atau kelompok untuk membicarakan sesuatu masalah. Rapat merupakan suatu alat komunikasi langsung antara pimpinan kantor dengan stafnya. Rapat sering diselenggarakan oleh banyak instansi atau perusahaan. Jadi, rapat (conference atau meeting) merupakan pertemuan antara para anggota lingkungan instansi atau perusahaan untuk merundingkan atau menyelesaiakan suatu masalah yang menyangkut kepentingan bersama.
Dalam rangka menyelenggarakan rapat, ada beberapa prinsip dasar yang dapat dijadikan pedoman atau pegangan dalam mempersiapkannya, yaitu sebagai berikut :
·       Why? Mengapa rapat perlu diselenggarakan? Hal ini untuk menentukan urgensi dari rapat tersebut.
·       What? Apa masalah yang akan dibicarakan dalam rapat? Hal ini untuk mempersiapkan agenda rapat.
·       Who? Siapa saja yang akan diundang dalam rapat tersebut? Hal ini untuk menentukan peserta rapat yang diundang.
·       Where? Di mana rapat akan diselenggarakan? Hal ini untuk menentukan tempat penyelenggaraan rapat.
·       When? Kapan rapat akan diselenggarakan? Hal ini untuk menentukan hari, tanggal dan waktu rapat akan diselenggarakan.
·       How? Bagaimana rapat akan diselenggarakan ? hal ini untuk menentukan apakah rapat tersebut akan diselenggarakan secara berkala atau hanya satu kali, tertutup atau terbuka, dengan bahan rapat yang dibagikan terlebih dahulu, atau dengan menggunakan LCD projector, tape, video dan alat lainnya.

B. PERENCANAAN RAPAT
Merencanakan dan mempersiapkan suatu rapat agar dapat berjalan lancar bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, karena seorang sekretaris harus berhubungan dengan berbagai pihak dengan penyelenggaraan suatu rapat. Hal ini menjadi tanggung jawab sekretaris dalam persiapan penyelenggaraan adalah sebagai berikut : 
1.     Membuat agenda rapat dan susunan acara rapat
Agenda rapat adalah daftar yang berisi pokok-pokok permasalahan yang akan dibicarakan dalam suatu rapat. Sedangkan susunan acara rapat adalah rincian atau penjabaran lebih lanjut dari topik-topik dalam agenda rapat. Sekretaris harus memastikan terlebih dahulu acara yang akan diadakan atau dilaksanakan pada suatu rapat dengan mengkonsultasikannya terlebih dahulu kepada pimpinan rapat. Acara tersebut harus disusun secara sistematis dengan membuat pokok-pokok acara secara garis besar.
Tujuh hal yang harus diperhatikan untuk membuat agenda rapat yang baik :
1.      Mencantumkan tanggal, tempat, waktu mulai dan waktu selesai
2.      Mencantumkan tujuan rapat (mengapa rapat diadakan dan apa yang akan dicapai) dengan tidak lebih dari dua kalimat
3.      Menyebutkan siapa saja yang perlu hadir (dan tambahan informasi lainnya seperti asal organisasi dan jabatan/pekerjaannya) sehingga peserta bisa saling mengenal
4.      Mendaftar topik yang akan dibahas dan urutannya
5.      Mencantumkan perkiraan waktu dari masing-masing topik pembahasan
6.      Menyebutkan bila ada bahan bacaan atau tugas yang harus diselesaikan para peserta sebelum rapat
7.      Bahan dan informasi rapat dibagikan kepada setiap peserta rapat selambat-lambatnya seminggu sebelum rapat diadakan
Berikut ini adalah salah satu contoh agenda rapat : 

  
2.     Menentukan Peserta Rapat

Dari agenda rapat yang telah dibuat ditentukan siap saja peserta yang akan diundang. Setelah sekretaris menyusun daftar para peserta rapat yang akan diundang, kemudian konsultasikan kembali dengan pimpinan rapat, apakah ada penambahan atau pengurangan peserta rapat.


3.     Membuat surat undangan rapat.
Undangan ada yang bersifat resmi dan ada yang bersifat tidak resmi. Undangan yang bersifat resmi adalah surat undangan yang dibuat oleh organisasi, instansi, perusahaan, lembaga, yayasan agar orang atau organisasi yang dituju dalam surat undangan dapat menghadiri acara yang diselenggarakan oleh pihak pengundang.
Undangan tidak resmi adalah undangan yang dibuat oleh perorangan yang mewakili dirinya sendiri agar pihak yang diundang dapat hadir dalam acara yang dibuat pengundang. Misalnya undangan pernikahan, khitanan, syukuran dan lain-lain.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat undangan adalah sebagai berikut:
a.     Menggunakan tata bahasa yang baik dan benar
b.     Mengetahui permasalahan dan latar belakang penyusunan undangan
c.     Memahami aturan-arutan pembuatan surat
Undangan dibuat jauh hari sebelum rapat dimulai minimal 3 – 7 hari sebelum pelaksanaan rapat. Hal ini berguna agar orang yang diundang dapat mempersiapkan terlebih dahulu segala keperluan yang berkaitan dengan undangan rapat. Undangan yang dibuat hendaklah memenuhi beberapa syarat, yaitu sebagai berikut :
1.     Menggunakan kop surat atau kepala surat.
2.     Mencantumkan nomor surat undangan serta tanggal pembuatan.
3.     Mencantumkan perihal undangan rapat.
4.     Mencantumkan nama-nama orang yang diundang rapat.
5.     Mencantumkan hari, tanggal, waktu dan tempat rapat tersebut diselenggarakan.
6.     Ditandatangani oleh pejabat yang bertanggung jawab atas surat undangan tersebut.
Berikut ini adalah contoh undangan rapat :


4.     Membuat daftar hadir peserta rapat.
Daftar hadir rapat perlu disiapkan sebagai kelengkapan administrasi penyelenggaraan rapat. Daftar hadir peserta rapt juga digunakan untuk mendata jumlah peserta yang hadir terkait penyiapan konsumsi dan akomodasi peserta.
Daftar hadir rapat biasanya terdiri dari 4 kolom yaitu : nomor, nama, jabatan/instansi dan tanda tangan.
5.     Mempersiapkan bahan rapat.
Bahan-bahan rapat yang perlu dipersiapkan antar lain sebagai berikut :
a.   Agenda rapat.
b.   Notula/hasil rapat yang lalu (apabila rapat tersebut merupakan kelanjutan dari rapat sebelumnya).
c.   Bahan-bahan yang akan dibicarakan dalam rapat (makalah, laporan-laporan dan sebagainya).
Bahan-bahan tersebut disatukan dalam sebuah map dan harus telah tersedia untuk masing-masing peserta pada waktu rapat dimulai. Apabila bahan-bahan tersebut memerlukan pemikiran yang panjang, maka harus telah dikirimkan bersama dengan pemberitahuan rapat/surat undangan, agar dapat dipelajari terlebih dahulu.
6.     Mempersiapkan peralatan dan perlengkapan rapat.
Peralatan dan persiapan yang perlu dipersiapkan dalam rapat anatara lain adalah :
a.   While board lengkap dengan spidol dan penghapus.
b.   Flip chart lengkap dengan spidolnya.
c.   LCD Projector atau OHP (Over Head Projector) lengkap dengan layarnya.
d.   Sound system lengkap dengan mikroponnya.
e.   Map atau tas yang dipergunakan untuk menempatkan bahan-bahan rapat.
f.    Block note denagn bolpointnya.
g.   Name tag untuk peserta.
h.   Laptop atau computer.
Dalam mempersiapkan peralatan dan perlengkapan rapat, sebaiknya dibuat dahulu daftar kebutuhan peralatan dan perlengkapannya agar dapat dipastikan beberapa jumlah barang yang dibutuhkan
7.     Mempersiapkan ruang rapat
Pengaturan tata ruang rapat yang baik sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan dalam rapat. Tata ruang rapat harus disesuaikan dengan jumlah peserta rapat dan maksud rapat.
Sekretaris harus memastikan terlebih dahulu jumlah peserta yang akan hadir dalam rapat. Apabila jumlah peserta rapat sedikit dapat menggunakan ruang rapat yang sudah tersedia di kantor. Namun apabila jumlah peserta cukup banyak melebihi kapasitas ruang rapat di kantor, rapat dapat diselenggakan di hotel atau gedung pertemuan. Bila rapat diselenggakan di hotel atau gedung pertemuan, sekretaris harus memeriksa kepastian tempat, peralatan, konsumsi dan akomodasi. Hal-hal yang harus dipersiapkan sehubungan dengan pengaturan ruang rapat adalah sebagai berikut : 
a.     Cahaya penerangan
 
Bila ruangan tidak menggunakan penerangan buatan (lampu) tetapi menggunakan penerangan cahaya sinar matahari, pengaturan tempat duduk harus disesuaikan dengan arah datangnya sinar matahari tersebut.
b.     Ventilasi udara
Usahakan agar udara di ruang rapat sejuk, karena ruangan yang terlalu panas atau terlalu dingin akan mengakibatkan konsentrasi para peserta rapat berkurang.
c.     Pengaturan tempat duduk
Pengaturan tempat duduk ditentukan dari jumlah peserta rapat dan luas ruang rapat. Ada beberapa macam pengaturan tempat duduk di ruang rapat, yaitu sebagai berikut:

Gaya klasikal/kelas
Gaya klasikal/kelas cocok untuk jumlah peserta yang banyak. Berikut ini pengaturan tempat duduk gaya klasikal/kelas.


Gaya konferensi
Gaya konferensi dimaksudkan agar semua peserta merasa dihargai dan untuk menimbulkan semangat team work. Berikut ini pengaturan tempat duduk gaya konferensi.
·        
Gaya huruf U
Pengaturan tempat duduk di ruang rapat gaya hurf U cocok untuk rapat informal. Berikut ini pengaturan tempat duduk gaya huruf U.


Gaya workshop
Pengaturan tempat duduk di ruang rapat gaya workshop cocok untuk diskusi kelompok. Berikut ini pengaturan tempat duduk gaya workshop .